Opini: Peranan Kepala Sekolah Sebagai Manajer



Penulis: Mahasiswa Pasca Sarjana Umuslim, Prodi Administrasi Pendidikan
Kelompok Enam (VI), Husaini, Syarifuddin, Harizal, Muhammad Adnan, Ergawati, Sri Ulfa Junaidah.


Kepala harus memiliki kemampuan profesional. Guru profesional menentukan nasib suatu bangsa karena di tangan merekalah mempercayakan pendidikan anak bangsa, mengubah perilaku dan membentuk karakter siswa di sekolah agar kelak mampu memperbaiki nasib bangsa dan guna kemajuan pendidikan dan perubahan prilaku yang baik bagi siswa di masa   yang akan datang..  


Dalam pelaksanaan tugasnya, Kepala Sekolah memiliki peran dan tanggung jawab yang kompleks, yaitu sebagai pemimpin, administrator. Dengan demikian Kompetensi yang harus seimbang dengan perannya. dimiliki kepala sekolah juga yaitu kepribadian, kepemimpinan, kewirausahaan, pengawasan dan keterampilan sosial. Mengingat tugas-tugas yang harus dilakukan oleh kepala sekolah dan kualifikasi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah, kepala sekolah dihadapkan pada berbagai kendala dalam memahami kualitas pengajaran dan, khususnya kualitas sekolah. 


Jabatan kepala sekolah nampaknya sangat berat karena beban administrasi yang besar dan kebutuhan akan tenaga pengajar, sehingga pengembangan profesionalisme dan karir kepala sekolah tidak optimal. .           

Ketrampilan utama yang harus di miliki kepala Sekolah.

Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus memiliki empat kompetensi dan keterampilan utama dalam manajemen organisasi: keterampilan perencanaan, keterampilan organisasi sumber daya, keterampilan pelaksanaan operasional, dan keterampilan kepemimpinan dan evaluasi. Empat kompetensi kepemimpinan kepala sekolah dibahas secara rinci di bawah ini:  


Pertama, keterampilan desain. Klien harus mampu melakukan proses perencanaan, dan perencanaan jangka pendek, perencanaan jangka menengah dan perencanaan jangka panjang. Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan untuk kepentingan jangka pendek, misalnya dari satu bulan hingga satu tahun akademik.


Perencanaan jangka menengah mencakup 2-5 tahun rencana, sedangkan perencanaan jangka panjang mencakup sekitar 5-10 tahun rencana. Proses perencanaan merupakan salah satu keterampilan yang paling penting, karena perencanaan yang baik merupakan setengah dari keberhasilan pekerjaan. Prinsip-prinsip desain yang baik selalu berhubungan dengan:

Bertanya:

“Apa yang dilakukan (apa), siapa yang melakukannya (siapa), kapan dilakukan (kapan). Where it done (where) and how it done (how)”, detail perencanaan ini adalah kunci keberhasilan pekerjaan. Saya membawa keterampilan perencanaan ini ke dalam RKT (yang merupakan bagian dari kurikulum sekolah) dan RKJM. Sebentar lagi saya juga akan menyiapkan peta jalan untuk kemajuan sekolah, sebagai pedoman bagi semua yang nantinya menjadi kepala sekolah di sini sesudah saya.  


Pertama, keterampilan melakukan perencanaan. Kepala sekolah harus mampu melakukan proses perencanaan, baik perencanaan jangka pendek, menengah, maupun perencanaan jangka panjang. Perencanaan jangka pendek adalah perencanaan yang dibuat untuk kepentingan jangka pendek, misalnya untuk satu bulan hingga satu tahun ajaran.


Perencanaan jangka menengah adalah perencanaan untuk pekerjaan yang memerlukan waktu 2-5 tahun, sedangkan perencanaan jangka panjang meliputi perencanaan sekitar 5-10 tahun. Proses perencanaan menjadi salah satu keterampilan yang penting mengingat perencanaan yang baik merupakan setengah dari kesuksesan suatu pekerjaan.


Prinsip perencanaan yang baik, akan selalu mengacu pada: pertanyaan: “Apa yang dilakukan (what), siapa yang melakukan (who), kapan dilakukan (when). Di mana dilakukan (where), dan bagaimana sesuatu dilakukan (how)”, Detail perencanaan inilah yang akan menjadi kunci kesuksesan pekerjaan. Keterampilan perencanaan ini saya tuangkan dalam RKT (didalamnya ada program sekolah) dan RKJM. Sebentar lagi saya juga akan menyusun Peta Jalan Kemajuan Sekolah sebagai arah bagi siapapun yang menjadi kepala sekolah disini sesudah saya.


Kedua, keterampilan berorganisasi. Institusi pendidikan memiliki sumber daya yang cukup besar, mulai dari tenaga yang terdiri dari dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa, dari sumber keuangan sampai sumber daya fisik, dari gedung, sarana dan prasarana. Masalah yang sering menimpa lembaga pendidikan adalah keterbatasan sumber daya. Pelanggan harus dapat menggunakan dan menggunakan sumber daya yang tersedia dengan cara terbaik.


Meskipun mereka memiliki sumber daya yang terbatas, mereka adalah modal awal untuk pekerjaan itu. Oleh karena itu, kemampuan mengelola sumber daya merupakan keterampilan manajemen yang tidak bisa dilepaskan begitu saja. Penyelenggaraan sekolah ini berdasarkan keakraban dan kekeluargaan.


Ketiga, kemampuan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan rencana yang diberikan. Fase ini berarti kepala sekolah membangun metode kerja lembaga pendidikan, memberikan contoh kerja, membangun motivasi dan kerja sama, dan selalu berkoordinasi dengan berbagai bagian pelajaran. Desain yang bagus tidak akan ada artinya jika implementasinya tidak serius dan profesional. 


Keempat, klien harus mampu melakukan tugas pemantauan dan pengendalian. Pengawasan meliputi baik nasihat administrasi maupun bimbingan dalam bidang pengajaran. Supervisi administrasi berarti mengarahkan pengembangan kompetensi dan kompetensi administrasi dan kelembagaan, sedangkan supervisi pengajaran berarti mengarahkan dan mengawasi tugas dan keterampilan guru. Oleh karena itu, kepala sekolah juga harus memiliki keterampilan dan profesionalitas seorang guru, agar dapat memimpin bawahannya dengan baik.