Bireuen | Narasinasional.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bireuen melaksanakan kegiatan Sosialisasi, Komunikasi, Informasi Dan Edukasi (KIE) Daerah Rawan Bencana, pada Selasa 28 November 2023 di Aula Wisma Bireuen Jaya.
Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bireuen, Ir. Ibrahim Ahmad, M.Si, yang dihadiri SAR Bireuen, BMKG Aceh Utara, Kadis Bapeda Bireuen, Camat serta para Keuchik.
menyebutkan, banjir yang kerap terjadi di Kabupaten Bireuen disebabkan maraknya alih fungsi hutan untuk dijadikan perkebunan.
“Alih fungsi hutan menyebabkan tidak ada lagi tumbuhan yang dapat menahan dan menyerap air atau pengatur tata air hidrologis pada saat hujan dengan intensitas tinggi di wilayah pengunungan, sehingga terjadi banjir bandang,” kata Sekda Bireuen, Ir. Ibrahim Ahmad, M.Si pada sosialisasi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Daerah Rawan Bencana, pada Selasa 28 November 2023 di Aula Wisma Bireuen Jaya.
Dalam arahannya Sekda Bireuen mengatakan, Sosialisasi ini setiap tahun dilaksanakan, dan Kabupaten Bireuen menjadi salah satu daerah yang berpotensi bencana, diantaranya, banjir, angin puting beliung, abrasi, tanah longsor dan juga pergerakan tanah.
"Saya mengingatkan bahwa acara sosialisasi ini, untuk mengembangkan di desanya disaat kembali nantinya, dikarenakan begitu pentingnya mencegah bencana dan mengurangi resiko kecelakaan saat bencana, dan tentunya melalui kegiatan ini dapat mengetahui potensi mencegah dan pertolongan pertama pada bencana, "ujarnya.
Lanjutnya, banjir kerap terjadi di Kabupaten Bireuen disebabkan maraknya alih fungsi hutan untuk dijadikan perkebunan, menyebabkan tidak ada lagi tumbuhan yang dapat menahan dan menyerap air atau pengatur tata air hidrologis pada saat hujan dengan intensitas tinggi di wilayah pengunungan, sehingga terjadi banjir bandang.
"Dengan Sosialisasi ini perlu mensosialisasikan bagaimana cara mengurangi resiko bencana dan tidak banyak menelan korban, dan juga cara mengatasinya, tutup Sekda Ibrahim Ahmad. (Faz)