Bireuen | Narasinasional.com - Voging tidak serta merta bisa membasmi nyamuk aedes aegypti yang membawa virus demam berdarah (DBD), sedangkan voging hanya dapat membasmi jentik-jentik nyamuk Anopheles betina.
Malaria ditularkan oleh gigitan nyamuk Anopheles betina, sedangkan DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Karakteristi dua makhluk hidup itu, berbeda tempat dan cara penularannya juga berbeda.
Hal tersebut disebabkan sedikitnya tingkat kesadaran masyarakat tentang kebersihan dan belum melakukan pemberantasan sarang nyamuk disekitar lingkungan rumah yang berpotensi berkembangnya jentik-jentik nyamuk aedes aegypti yang berasal dari nyamuk Anopheles betina. Hal itu diungkapkan kepala dinas kesehatan kabupaten Bireuen Dr Irwan kepada media ini, Kamis (22-08/2024).
Dilanjutkanya, kalau masyarakat punya penilaian bahwa untuk menangani mencegahan DBD itu hanya dengan voging, hal tersebut sangat keliru, karena voging itu hanya bisa membasmi nyamuk-nyamuk dewasa.
Sedangkan jentik-jentik nyamuk yang sudah berkembang biak didalam air, seminggu kemudian muncul kembali dilingkungan rumah, ujar Irwan.
Menurut Irwan, Menset masyarakat kita di kabupaten Bireuen yang perlu diberikan tentang pola pikir dalam melakukan penanganan penanggulangan DBD, sehingga masyarakat tidak salah penafsiran untuk melakukan pencegahanya,
Paling efektif dilakukan adalah, budaya gotong royong dilingkungan masyarakat kita perlu ditingkatkan terutama diseputaran rumah untuk meminimalisir berkembang biak nya nyamuk aedes aegypti sering bertelur didalam genangan air bersih, diantaranya, Salah satu tempat kesukaan nyamuk tersebut, bak mandi, barang kosong yang di luar rumah yang terisi tergenang air, sumur di rumah, ban bekas serta tempat -tempat yang tergenang air.
Namun dalam hal ini dinas kesehatan selaku garda terdepan untuk melakukan pencegahan DBD di wilayah Bireuen, petugas dinas kesehatan setempat tidak bosan-bosan melakukan sosialisasi dan memberikan bimbingan dan pandangan kepada seluruh masyarakat, khusus di Bireuen dalam 17 kecamatan melalui puskesmas setempat.
" Tanpa peran aktif masyarakat untuk melakukan pencegahan berkembangnya jentik-jentik nyamuk aedes aegypti, Demam berdarah ( DBD) bisa menyerang siapa pun," pungkas Dr Irwan. (**)