Lhokseumawe | Narasinasional.com – Lhokseumawe sebuah kota yang dikenal dengan keindahan alam dan kehidupan masyarakatnya yang damai, dikejutkan oleh kasus pembunuhan tragis yang melibatkan dr. Sukardi, seorang dokter spesialis anak terkemuka, dan istri sahnya, Laksmiwati Anggraini (62). Penemuan jenazah Laksmiwati di rumah praktik suaminya pada Senin malam (8/10) menimbulkan pertanyaan mendalam mengenai hubungan kompleks antara pelaku dan korban serta dampak dari konflik emosional yang tidak terselesaikan.
Kronologi Kejadian
Kejadian bermula ketika seorang karyawan dr. Sukardi yang datang untuk meminjam mukena menemukan Laksmiwati tergeletak di lantai dua rumah tersebut. Polisi segera dipanggil ke lokasi dan menemukan korban dalam kondisi mengenaskan dengan luka memar di leher, bercak darah, serta tanda-tanda kekerasan lain di tubuhnya. Pihak kepolisian juga menemukan tali plastik hitam yang diduga digunakan untuk menjerat leher korban, serta beberapa helai rambut di sekitar lokasi kejadian.
Menurut Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto, hasil autopsi menunjukkan adanya luka-luka yang konsisten dengan penganiayaan. "Kami menemukan bukti-bukti yang cukup untuk menunjukkan bahwa ini adalah kasus pembunuhan. Kami juga telah mengamankan rekaman CCTV dari lokasi untuk membantu penyelidikan," jelasnya.
Tersangka dan Motif
Polisi tidak memerlukan waktu lama untuk menangkap WL (34), mantan istri siri dr. Sukardi. WL diduga terlibat dalam pembunuhan ini akibat sakit hati setelah hubungan mereka terungkap, yang menyebabkan Laksmiwati menginginkan perceraian. WL diketahui telah menjalin hubungan dengan dr. Sukardi selama beberapa waktu sebelum akhirnya terputus, namun rasa cemburu dan kemarahan membuatnya nekat melakukan tindakan kriminal.
WL ditangkap pada Selasa sore (8/10) di Desa Alue Awe, Kecamatan Muara Dua. "Pelaku sudah mengakui perbuatannya dan saat ini sedang dalam proses pemeriksaan lebih lanjut. Kami akan memastikan bahwa semua bukti yang ada diperiksa dengan teliti untuk mengungkap seluruh kronologi kejadian," tambah Kapolres.
Dampak Sosial dan Hukum
Kasus ini tidak hanya menggugah perhatian publik tetapi juga menyoroti masalah yang lebih besar terkait kekerasan dalam rumah tangga dan dampak dari hubungan yang tidak sehat. Banyak warga Lhokseumawe yang merasa prihatin dan marah atas kejadian ini, dengan beberapa di antaranya menyuarakan perlunya peningkatan edukasi mengenai tanda-tanda kekerasan dalam hubungan serta dukungan bagi mereka yang terjebak dalam situasi berbahaya.
Pengacara dan aktivis perempuan juga meminta perhatian lebih dari pihak berwenang untuk mencegah terulangnya kejadian serupa. "Kita perlu lebih proaktif dalam mendukung korban kekerasan domestik dan memberikan edukasi tentang hak-hak mereka," ujar seorang aktivis yang enggan disebutkan namanya.
Kesimpulan
Kejadian pembunuhan ini merupakan tragedi yang mencerminkan sisi gelap dari hubungan manusia dan pentingnya penanganan konflik secara damai. Dengan terungkapnya kasus ini, diharapkan akan ada kesadaran yang lebih besar di kalangan masyarakat tentang kekerasan dalam rumah tangga dan perlunya langkah-langkah preventif.
Penyelidikan masih berlangsung dan masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Informasi lebih lanjut mengenai perkembangan kasus ini akan disampaikan seiring dengan kemajuan penyelidikan oleh pihak kepolisian.