BIREUEN, Narasinasional.com – RSUD Dr Fauziah Bireuen memperingati Pekan Kesadaran Antimikroba Sedunia atau World Antimicrobial Awareness Week (WAAW) yang jatuh pada 18–24 November 2024. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang resistensi antimikroba (AMR) sekaligus mendorong praktik penggunaan antibiotik yang bijak.
Puncak acara berlangsung di halaman parkir RSUD Dr Fauziah Bireuen pada Kamis (21/11/2024). Ditandai dengan penyalaan sirene dan pelepasan balon, acara tersebut diresmikan oleh Direktur BLUD RSUD Dr Fauziah, Dr H. Mukhtar, MARS.
Dalam sambutannya, Dr H. Mukhtar menyampaikan bahwa resistensi antimikroba adalah ancaman global yang serius. “AMR terjadi ketika mikroorganisme seperti bakteri, virus, atau jamur tidak lagi merespons pengobatan. Ini membuat infeksi semakin sulit diobati, meningkatkan risiko penyebaran penyakit, bahkan kematian,” jelasnya.
Acara dengan tema “Edukasi, Advokasi, Bertindak Sekarang” tersebut menekankan pentingnya penggunaan antibiotik secara rasional untuk mencegah resistensi obat.
Ketua panitia acara, Dr Aulianur, Sp.An-TI, FIP, menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal bagi RSUD Dr Fauziah Bireuen untuk memulai edukasi tahunan terkait penggunaan antibiotik. "Kami ingin masyarakat memahami pentingnya penggunaan antibiotik yang tepat agar pasien menerima pengobatan sesuai kebutuhan," ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk memantau penggunaan antibiotik di fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan apotek. “Antibiotik harus diberikan berdasarkan resep dokter. Penjualan bebas antibiotik bisa memicu resistensi yang berbahaya bagi masyarakat,” tambahnya.
Dengan sosialisasi ini, RSUD Dr Fauziah Bireuen berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat sekaligus meminimalkan risiko resistensi antimikroba di masa depan. (Samsul Basri/Red)